[tentang] Membuat Read More link di blogger

Nggak semua template didalamnya menyuguhkan menu "read more..". Jadi mau nggak mau kita musti meng-customize buat bisa menampilkan link menu tersebut di posting-an kita. Buat yang uda pro di dunia blogging setting read more ini sama sekali bukan masalah sih, tapi buat newbie seperti saya, yang hobinya bikin blog lalu ditelantarin :p, bikin lagi trus dianggurin, mungkin post ini bisa sedikit membantu.

Sebenernya kalau mau googling akan banyak sekali tutorial seperti ini, dan saya juga tinggal kopas dengan sedikit diterjemahkan secara asal-asalan, semoga bisa selamat,,eh bermanfaat maksudnya^^.
1. Login ke blogger pake ID kita, [kalau mau iseng pake yang lain jg boleh sih :p]
2. Masuk dashboard, lalu klik layout
3. Kemudian klik editHtml
4. Muncul code xml dari template yang kita pakai. check Expand Widget Templates di kanan
atas codes








5. Lalu masuk ke template code dan cari kode berikut




tips : klik aja Ctrl+f lalu masukkan code diatas, kalau mau codenya diliatin satu2 juga boleh sih ^^.

6. Setelah ketemu code diatas, hapus code tersebut dan ganti dengan code berikut :












lalu klik tombol save template.
Ok well done, gampang kannnn.....*wink*.

Kalau langkah-langkah diatas dilakukan dengan benar, insyaAllah ketika bikin new post, pada tabEdit Html di box posting kita akan otomatis muncul code berikut :


Letakkan detail posting diantara tag tersebut. Postingan sebelum tag tersebut akan muncul di page awal kita / home dengan link read more dibaris terakhir.




Selamat Mencoba...!!
xoxo
lanjutin yuk...

[tentang] Futur

Setelah banyak hari [akhir-akhir] ini saya rasakan menjadi diri yang sangat-sangat GJ alias ga jelas, yang berakibat pada [makin] seringnya melakukan hal-hal GP (ga penting :) maksa). Alhamdulillah hari ini sepertinya membaik, dalam artian saya siap dengan segala "perbaikan" yang sempet bisa-bisanya ga kepikir *duhh Robb...*.
Eniwe, "masa-masa sulit" saya itu, kemudian membuat saya berpikir [extra] keras, dan mendiagnosa symptoms-nya sebagai gejala [heran.. symptoms sama gejala itu sama bu] "futur". Nah..loh apalagi ini

,,, futur itu makanan kan ya *keplak yang nebak pake bantal*, itu cucur. oohh.. tau futur itu artinya masa depan pasti, *tepok jidat* itu future jendral... fufufu daripada saya mulai semakin me-lebay, langsung aja de kita "bedah" [haish bahasanya], apa sih futur yang [semoga sekarang uda ngga] notabene adalah "kata" yang hapenning banget dikalangan "aktivis dakwah". Eitss... kancigai sinai [jangan salah sangka], bukan kemudian trus kalangan pasifis *wehhe maksa sebutnya*, seperti kita trus ga penting buat tahu apa sih futur, huhu salah besar sodara..sure, akan sangat berbahaya kalo kita ga menyadari penyakit ini, dan semakin cepat menyadari, insyaallah akan semakin baik, preventive is better, definitely.


Definisi "futur"

Secara etimologi futur berarti diam setelah giat, atau keadaan dari bergerak kemudian menjadi diam, dan [bisa juga] lemah setelah semangat. Ketika membahas kisah Zainab ra. Yang meletakkan seutas tali untuk dapat digunakan sebagai tempat bergantung jika datang masa futurnya. Ibnu Hajar mengungkapkan arti futur dalam kalimat tersebut adalah : Rasa malas untuk berdiri melaksanakan shalat. Menurut Ibnu Al-Atsir, pengertian futur dalam hal ini adalah semua keadaan diam, menyedikitnya porsi beribadah dan mengurangnya semangat.


Secara Terminologis futur adalah sebuah kendala yang menimpa para aktivis dakwah [khususnya]. Efek terburuknya berupa, inqitha (terputusnya aktivitas) setelah istimrar (kontinu) dilaksanakan. Sedangkan efek minimalnya adalah timbulnya sikap acuh, berkembangnya rasa malas, berlambat-lambat dan santai, dimana sikap tersebut datang setelah sikap giat bergerak.


Thats why, saya bilang penting buat tahu mengenai futur, karena penyakit ini bener-bener bisa bikin semangat beribadah dan beramal baik kita jadi merosot, dan kalo meminjam kata-kata "temuan", karena iman itu adalah "fluktuatif", nah maka futur ini bisa dikatakan sebagai kondisi paling rendah iman yang dimiliki seseorang....walhasil kalo kondisi ini dibiarkan...[bisa-bisa] dia [iman] akan semakin merosot dan nauzubillah hilang dari diri kita tanpa kita sadari.


Futur sendiri bukan "penyakit baru" yang menyerang umat sekarang which means kita, tapi dari zaman rasulullah pun, ini penyakit sudah mewabah, karena bisa menyerang siapa saja. Mulai dari yang memiliki keimanan tinggi sampai [apalagi] rendah. [sebenarnya] ada Kisah yang paling sering diangkat dan menunjukkan tentang kondisi futur yang dikeluhkan oleh sahabat di masa rasulullah, yaitu kisah Hanzalah sahabat Rasulullah s.a.w. Suatu ketika, Hanzalah merasa dirinya telah menjadi munafiq. Apabila ditanya Abu Bakar bagaimana keadaanya, Hanzalah mengatakan ia telah menjadi munafiq. Diceritakan kepada sahabat Abu Bakar, saat berada bersama Rasulullah mereka diingatkan dengan syurga dan neraka sehingga dapat merasainya seolah2 dapat melihatnya secara langsung. Tapi, setelah berkumpul dengan anak isteri, ia langsung melupakannya. Begitu juga halnya dengan Abu Bakar. Lalu mereka berjumpa dengan Rasulullah dan mengadu kepada baginda.

Rasulullah bersabda : Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, andaikata kalian selamanya bisa terus seperti ketika bersamaku, nescaya kalian akan disalami oleh para malaikat baik ditempat tidurmu mahupun dijalanmu. Akan tetapi wahai Hanzalah, kadang-kadang ingat dan kadang-kadang lupa. Baginda mengulanginya hingga tiga kali.tapi hikss saya lupa cerita tepatnya seperti apa begitu juga riwayatnya, tetapi [insyaallah] ketika itu sahabat "curhat" kepada rasulullah kalo ketika mereka bersama rasulullah, mereka merasakan iman mereka pada posisi yang sangat-sangat tinggi, tetapi ketika mereka kembali kepada keluarga mereka, mereka merasakan iman mereka kembali merendah.

Mendengar hal itu rasulullah tidak kemudian marah, tetapi beliau membenarkan bahwa begitulah sifat iman kita, dan wajar ketika bersama rasulullah iman itu akan naik.

Kemudian rasulullah bersabda, yang diriwayat Abdullah bin Amr bin Ash ra :

Fenomena futur sebenarnya masalah yang pasti hadir tanpa ada seorangpun yang dapat mengelak darinya. Sebagaimana tersirat dalam hadist Rasulullah SAW kepada Abdullah bin Amr bin Ash ra. :
”Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti fulan, sebelum ini ia rajin bangun pada malam hari (shalat tahajud), namun kemudian ia tinggalkan sama sekali.” (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW pernah bersabda pada riwayat dari Abdullah bin Amr bin Ash ra :
”Setiap amal itu ada masa semangat dan ada masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam sunnah (petunjuk) ku, maka dia telah beruntung. Namun barangsiapa yang beralih kepada selain itu, berarti ia telah celaka.” (Musnad Imam Ahmad)
Ibnu Qayyim berkata, ”Saat-saat futur bagi seseorang yang beramal adalah hal wajar yang harus terjadi. Seseorang masa futurnya lebih membawa ke arah muraqabah (pengawasan oleh Allah) dan pembenahan langkah, selama ia tidak keluar dari amal-amal fardhu dan tidak melaksanakan sesuatu yang diharamkan oleh Allah, diharapkan ketika pulih ia akan berada dalam kondisi yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sekalipun sebenarnya, aktivitasn ibadahnya yang disukai Allah adalah yang dilakukan secara rutin oleh seorang hamba tanpa terputus.” (Madarij As-Salikin)

Fenomena Futur

Kita sering mendapati seorang muslim yang berusaha memelihara diri dari kotoran najis, namun ia tidak memelihara diri dari kotoran ’ghibah’ dan dusta. Ada manusia yang banyak mengeluarkan sedekah, namun ia tidak peduli mempraktekkan transaksi riba.
Memfokuskan perhatian pada forum perdebatan akal dalam memerangi syubhat yang dihembuskan oleh kaum ateis dan para sekularis, kemudian sangat mengandalkan suatu predikat ilmiah saja diatas sikap semangat dan ikut bergerak dalam belantika dakwah. Artinya kehebatan intelektual tanpa didukung dengan gerak, amal dan jihad.
Berlebihan dan melewati batas dalam melakukan sesuatu yang mubah (dibolehkan). Firman Allah SWT : ”Hai anak Adam pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf : 31). Rasulullah SAW bersabda : ”Tidaklah seorang anak Adam mengisi suatu wadah yang buruk daripada perutnya.”
Terpuruk di bawah penguasaan setan lewat celah keragu-raguan yang dihembuskan kepada seseorang kemudian mengakibatkan menjadi berlambat-lambat. Rasulullah bersabda : ”Tidaklah suatu kaum suka memperlambat sampai Allah menjadikannya lambat.” (HR. Turmudzi)
Merasakan kekasaran dan kesesatan hati. Sampai keadaan dimana seseorang dapat merasakan bahwa dirinya telah turut menjadikan hatinya lalai disebabkan ruhaninya yang lemah. Jika keadaan tersebut terlalu lama, maka akan menjadi terbiasa dan tanpa disadari sampai hatinya mati. Matinya hati mengkibatkan punahnya pengaruh janji serta ancaman yang terdapat dalam ayat-ayat Al Qur’an. Hati menjadi tidak bergeming dengan nasihat dari kejadian realita yang dapat dijadikan ibrah (pelajaran).
Perasaan segan untuk melaksanakan perbuatan baik dan beribadah. Orang yang menderita futur secara jelas akan bersikap menyepelekan nilai dan praktek ibadah.
Tidak agresif dan pro-aktif dalam menjalani tugas-tugas yang diembankan kepada dirinya.


”Setiap amal itu ada masa semangat dan ada masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam sunnah (petunjuk) ku, maka dia telah beruntung. Namun barangsiapa yang beralih kepada selain itu, berarti ia telah celaka.” (Musnad Imam Ahmad).

Hati, sifat dasarnya memang akan mudah berbolak balik. Hati, disitulah bersemayam segala niat. Pilihan kepada kebaikan dan kejahatan. Juga tempat beradanya iman. Hati, berbeda keadaannya saat bersama dengan orang-orang yang bersemangat memburu kebaikan dan disaat berada di kalangan orang yang biasa-biasa saja antara baik dan buruk.

Lingkungan,adalah faktor paling sering yang mempengaruhi turun naiknya iman. Teman-teman di sekeliling, keluarga dan keadaan sekitar yang cenderung pada kelalaian dan maksiat.

Dalam buku "Agar Akhirat Dekat di Hati", hasil karya Syeikh Mahmud Al-Misyri, ada kalimat berikut:

Ibnu Mas'ud berkata : Carilah hatimu pada 3 kesempatan, tatkala mendengar bacaan Quran, berada di majlis dzikir dan ketika bersendirian menghadap Allah. Jika kamu tidak mendapati hatimu pada 3 keadaan ini, bereari kamu harus memohon agar Allah menganugerahkan hati kepadamu, sebab sama saja engkau tidak punya hati.

Seperti telah sebelumnya kita singgung, bahwa kondisi kronis dari futur yang dibiarkan adalah mengerasnya hati, lever kah..bukannnn!!! *bekep yang bilang pake bantal*.
Jadi perlu kita ketahui, bahwa hati kita [bisa jadi] telah keras ketika kita tidak lagi khusyuk dan gentar mendengar bacaan ayat al-Quran, tidak lagi tenang ketika di majlis yang mengingatkan pada Allah, maunya buru2 pergi aja, dan hati menjadi tidak merasa sentiasa dalam pengawasan Allah. Jika kita merasa kita dalam taraf kondisi yang demikian, mari kita segera mencari penawar bagi hati yang telah keras ini, sebelum dia benar2 mati, nauzubillah. Penawar hati ini tidak dijual di toko obat apalagi pasar-pasar tradisional, karena faktor yang sangat dominan adalah lingkungan, maka cobalah ber"pihak" pada lingkungan yang bisa "menyembuhkan" dan bukan makin membuatnya mengeras, kalau memang lingkungan demikian sulit kita temukan, maka disinilah ada solusi yang insyaallah ampuh bin mujarab, yaitu dengan tarbiyah dzatiyah. Nah tarbiyah dzatiyah ini apa lagi? Insyaallah kita bahas di laen post y...paling enggak kita uda bisa aware mengenai gejala2 futur dan dampak2nya dalam menggerogoti iman kita.

Nabi s.a.w bersabda : "sesungguhnya iman itu akan usang di dalam hati salah seorang dari kalian sebagaimana usangnya kain, oleh sebab itu maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui iman yang ada dalam hati kalian."

Wallahualam bisshowab,,,
lanjutin yuk...

[tentang] Iblis [dan curhatnya]

Nah apalagi ini….,,kok siang-siang ngomongin temen sendiri [astaghfirulloh], enggak yah. Justru ini nih posting yang akan mengupas habis si "musuh abadi", mengangkat hal-hal yang tabu menjadi layak untuk diperbincangkan [setajam silet] :p *dipentung*. Kembali ke "si musuh", yang suka dengan [sangat halus] menjadi sahabat sejati kita [seringnya], yang bahkan tanpa sadar memegang kendali penuh atas diri kita dalam bingkai cantik nafsu.

Sepanjang hidup kita, maka kita memang tidak akan berhenti buat perang melawan si "musuh" ini,meskipun memang sangat tidak imbang kekuatannya (sedikit curhat colongan), "mereka" bisa melihat kita, sebaliknya kita engga, belum "mereka" yang maennya keroyokan yah, belum "mereka" yang bisa semaunya masuk kedalam badan kita lewat mana saja, dan keunggulan2 laen secara "power" yang [insyaallah] memang telah dirancang sedemikian rupa oleh Allah [usut punya usut ternyata juga berdasarkan “request” iblis itu sendiri]. Tapi disitulah usaha-usaha kita insyaallah akan diganjar Allah dengan syurga yang sama sekali tidak akan dinikmati oleh "musuh" kita ini.

Nah, trus gimana dong,,kita bisa perang melawan sang "musuh", eitss jangan takut dan bersedih hati dolo.... itulah rahman rahimnya Allah, ternyata nih [sstt ini rahasia kita ajah yah ], si "musuh" ini, meskipun garang dan terkenal tanpa ampun kalo lagi "menyerang" korbannya [kita] *duhh ngrasa nggak sih kalo kita suka jadi bulan-bulanan si iblis *, ternyata mau juga buat dikorek-korek "privasinya" loh. Eh… nah mau tahu hasil interview Rasulullah sama Iblis. Berikut point-point penting yang berhasil dicatet tim investigasi cek dan ngecek “be” [halah mulai lebay]. Kalau mau baca cerita lengkapnya [diceritain sama Muadz bin Jabal], silahkan ngeklik disini.

Sebelum mulai mengorek tentang “narasumber” kita hari ini, maka lebih afdhol kalo kita mengenal [sedikit saja] mengenai bagaimana sosok si “narasumber”, [Ketika menghadap rasulullah] Si iblis ini ternyata dirupakan seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, dan bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis sendiri kala itu bukan datang atas keinginan sendiri, tetapi atas perintah Allah SWT agar si iblis menemui rasulullah dan “make a confession” secara jujur tentang bagaimana cara mereka menggoda manusia. [Duhh..bahkan selama nulis inipun saya galepas dari godaan iblis, abisnya konsennya kebagi sama ngintipin video “yutubna” marshanda]

Pertanyaan pertama yang diajukan rasulullah dan [wajib] dijawab iblis adalah mengenai orang-orang yang dibenci iblis [mudah-mudahan kita termasuk didalamnya,amin].
[Berdasar pengakuan iblis] diantara orang-orang yang paling mereka benci adalah sebagai berikut [terurut sesuai tingkat kebencian iblis] :
[1.] Rasulullah dan para sahabat, kala itu iblis menunjuk rasulullah dan sahabat-sahabat yang sedang berada dalam majlis itu yaitu Abu Bakar Asshidiq [Iblis membenci beliau karena selama masa jahiliyah abu bakar tidak pernah menurutinya, apalagi ketika beliau telah masuk islam], Umar bin khattab [iblis sangat takut dengan umar bin khattab dan memilih kabur setiap kali bertemu beliau], Usman bin Affan [Iblis mengatakan bahwa dia malu kepada orang yang malaikat pun malu padanya], Ali bin Abi Thalib [Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir kepada Allah SWT sehingga setan sangat takut kepada beliau] .
[2.] Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.
[3.] Orang Aliim dan wara’ (Loyal / hati-hati).
[4.] Orang yang selalu bersuci.
[5.] Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain. Tanda kesabaran disini dijabarkan kembali oleh iblis dengan, definisi jika ia [si fakir] tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, karena Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar.“
[6.] Orang kaya yang bersyukur. Tanda kesyukurannya didefinisikan oleh iblis dengan, mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.
Subhanallah betapa hebatnya akhlaq2 sahabat-sahabat rasulullah, dan semoga kita akan selalu [berusaha] masuk kedalam jajaran orang-orang yang dibenci Iblis,aminn.

Selanjutnya [atas pertanyaan rasulullah] iblis menceritakan tentang amalan-amalan yang ketika dilakukan oleh seorang hamba mampu menyakiti si iblis, diantara amalan-amalan tersebut adalah :

1. Sholat
Iblis akan mengalami panas dingin dan gemetar setiap kali menjumpai hamba Allah yang sedang sholat. Alasannya, karena setiap seorang hamba bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.

2. Berpuasa
Iblis akan merasa terikat sampai hamba tersebut berbuka.

3. Berhaji
Iblis akan menjadi seperti orang gila ketika menjumpai hamba yang berhaji

4. Membaca al-Quran
Iblis akan merasa meleleh laksana timah di atas api.

5. Bersedekah
Iblis mengatakan bahwa ketika seorang hamba bersedekah maka seperti membelah tubuhnya dengan gergaji. Alasannya, karena dalam sedekah ada 4 keuntungan bagi sang hamba, yaitu :
a. keberkahan dalam hartanya
b. hidupnya disukai
c. sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka
d. segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.

6. Berjihad di Jalan Allah
Iblis seperti dipatahkan punggungnya tiap kali mendengar suara kuda perang di jalan Allah

7. Bertaubat
Iblis mengibaratkan tubuhnya akan meleleh oleh taubat orang yang bertaubat.

8. Istighfar di waktu siang dan malam
Iblis akan terbakar hatinya manakala ada hamba yang beristighfar

9. Sedekah dengan diam-diam
Iblis akan tercoreng wajahnya manakala ada hamba yang bersedekah diam-diam

10. Sholat Fajar
Iblis akan merasa tertusuk matanya

11. Shalat berjamaah
Iblis akan merasa dipukul kepalanya

12. Berkumpul dengan orang sholeh
Iblis akan sangat terganggu ketika seorang hamba berada pada majlis bersama para ulama.

Selanjutnya Iblis mengatakan secara tersirat bahwa orang yang makan dengan tangan kiri dan jari adalah temannya, karena seperti itulah cara mereka makan. Ketika musim panas, Iblis akan menaungi anak-anaknya di bawah kuku manusia, yang berarti [insyaallah] menurut asumsi saya niih, semakin panjang kuku manusia maka akan semakin banyak pula kapasitas menampung anak-anak iblis disana [astaghfirulloh jadi ngeri, ternyata sunnah memotong kuku itu hikmahnya seperti ini, duhh,,alhamdulillah udah tobat dari manjangin kuku *perempuan memang*]

Setelah kita tahu tentang orang-orang yang dibenci sama iblis dan amalan-amalan yang sangat ga disukai,,, nahh… Bocoran selanjutnya adalah orang-orang yang memenuhi kriteria buat direkrut sama iblis, yang berarti adalah orang-orang ini mempunyai sifat-sifat yang memenuhi “requirement” untuk dinobatkan menjadi teman iblis, diantaranya :

1. Pemakan riba memenuhi kriteria menjadi teman iblis.

2. Pezina memenuhi kriteria sebagai sahabat iblis.

3. Pemabuk memenuhi kriteria menjadi teman tidur iblis.

4. Pencuri memenuhi criteria sebagai tamu iblis

5. Tukang sihir adalah utusan iblis

6. Manusia yang bersumpah dengan cerai dan yang bersaksi palsu membawa kegembira bagi iblis

7. Manusia yang meninggalkan shalat jumaat, tidak tanggung-tanggung, dipilih oleh iblis sebagai kekasihnya

8. Dan manusia yang paling membahagiakan iblis adalah mereka yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.

9. Orang yang bersumpah dengan berdusta, termasuk criteria kekasih iblis, karena sumpah dusta adalah kegemarannya.

10. Orang yang suka Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) adalah kesenangan iblis.

Selanjutnya iblis bersumpah dan mengikrarkan komitmennya [dengan sungguh-sungguh] bahwa dia nggak akan membiarkan manusia bahagia selama dia hidup sampai hari akhir, dengan cara menyesatkan mereka keluar dari jalan Allah SWT. Iblis ngga akan pandang bulu dalam mencari “target”nya, ngga peduli orang bodoh, orang pintar, yang bisa baca dan nggak bisa baca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali satu kriteria yang dihindari iblis [oo.. ternyata masih pandang bulu juga], yaitu hamba Allah yang ikhlas.”
Nah… definisi hamba yang ikhlas itu seperti apa, iblis kemudian mengatakan bahwa “bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.“

Kemudian iblis mulai membuka strategi “penyerangan” terhadap korban-korbannya, [duhh ngeri bagian ini] , dalam menyerang korbannya, iblis dibantu oleh 70.000 anak-anaknya [ngga cukup itu sodara-sodara], setiap anak memiliki 70.000 syaithan yang pantang menyerah. Nauzubillah, [nah kan seperti yang kita tahu mereka maennya keroyokan yah ).

Iblis menambahkan, “pasukan” yang disebutkan tadi, kemudian di-cluster kedalam kelompok-kelompok yang kemudian disebar secara merata dengan misi :
[1] mengganggu ulama
[2] menggangu anak-anak muda
[3] menganggu orang - orang tua
[4] menggangu wanita-wanita tua
[5] anak –anakku
[6] para Zahid dan masih banyak lagi

Lebih jauh iblis menyebutkan bahwa setiap anak-anak iblis pun telah ter ”training” dengan kemampuan khusus (keahlian) sebelum diterjunkan mengganggu manusia, diantaranya :
1. Keahlian mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah [jadi inget kalo sholat tarawih,,,hiyaa berarti kalo ngantuk gitu..telinganya…. ].
2. Keahlian menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. [haduuhh bener2 usahanya si iblis]
3. Keahlian berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia lainnya, maka 99% pahalanya akan terhapus.
4. [Ini nih waspada siaga 1] Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anak iblis dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. [Astaghfirulloh ngerinya.. ..lindungi hamba y Allah].
5. Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya..
6. Anak-anak iblis selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Dengan tujuan “mulia”, membuat manusia menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Iblis kemudian menceritakan [dengan bangga] bagaimana mereka menggoda manusia,
Yang memang cenderung sangat smart dan innovatif *tepok jidat*
Missal : Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata ? kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak ? anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
[ini yang paling sering dan favorit kita lakukan] orang yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, iblis membisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu orang tersebut manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya.
Tak berhenti disitu [gigihnya] iblis menyerang kita, iblis mengatakan bahwa
Jika manusia berhasil mengalahkannya, Iblis biarkan ia shalat. Namun dibisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat itu iblis usap dengan tangan dan mencium [big no…] keningnya serta mengatakan ’shalatmu tidak sah’ [duhh Allah kejamnya si iblis].
Iblis kemudian berkata lagi kepada rasulullah “ Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam..
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya [menutup mulut ketika menguap itu penting jendral], dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Kemudian komitmen paling menakutkan dari iblis adalah mereka mematok target, akan mengeluarkan seperenam umat nabi Muhammad SAW dari islam [nauzubillahmin dzalik]

Alkisah, Iblis pun setelah di”vonis” Allah untuk meninggalkan syurga dan akan menghuni neraka, mengajukan 10 Permintaan kepada Allah SWT, dan [lagi-lagi] kita diharuskan waspada dengan apa yang diminta oleh iblis.

[1] “Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan..” (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

[2] "Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
[3] Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
[4] Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. [that’s why kita harus membaca doa tiap kali memasuki kamar mandi]
[5] Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.[that’s why pasar adalah tempat paling buruk, karena disanalah tempat “nongkrong” para iblis]
[6] Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. [astaghfirulloh, harus lebih berhati-hati dengan musik dan lagu-lagu yang tidak islami], *marahin diri sendiri*
[7] Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
[8] Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, “Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27)
[9] Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
[10] dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”
jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.
sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.
kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :”mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 ? 119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata: “wahai Rasul Allah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk - mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.“

Subhanallah, kita lihat bagaimana usaha keras dan komitmen kuat dari iblis buat menjerumuskan kita. [uhh jadi maluuu ...], Bagaimana mereka dengan sangat terstruktur, rapi dan saling support buat menggelincirkan kita, tak tanggung-tanggung mereka mengerahkan ribuan pasukan hanya untuk menggelincirkan satu orang. Lalu kita tanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita menyusun strategi buat melawan mereka [ah..boro-boro strategi, komitmen buat ngga terjerumus aja jarang terpikir], sudahkah kita berkomitmen penuh kepada diri sendiri dan Allah untuk sama sekali tidak menoleh pada "sang musuh" [ah.. berat].

Tidak mudah memang untuk mengalahkan mereka, tapi insyaallah semua dimulai dengan tekad yang kuat. Kalau memang selama ini kita telah terbuai [khususnya saya pribadi], bahkan sama sekali tidak "aware" dengan betapa "hebatnya" serangan mereka. Tidak ada kata terlambat, Setelah mendengar kesaksian yang [insyaallah] terjamin kejujurannya dari para musuh, marilah kita bersama-sama berazzam (bertekad kuat) untuk tidak melakukan hal-hal yang mereka "cintai" ketika kita melakukan, dan melakukan hal-hal yang mereka "benci" ketika kita lakukan. Sungguh sangat bodoh *huruf tebal dengan warna mencolok*, jika setelah mendengar semua strategi musuh, kita tidak menggunakannya untuk melawan kembali. Paling nggak kita ngga hanya tereak2 keras "say no to drugs" ajah yah [apa hubungannya], tapi diatas itu lets shout out loud juga buat berperang melawan sang iblis, insyaallah Allah akan memudahkan langkan kita dan memberikan pahala ditiap usaha kita dengan "akhir yang indah". jya ganbararee minna..... *smangattt* [hosh hosh...]


~karena sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat pada orang lain~
lanjutin yuk...

[tentang] Hukum Facebook

Facebook, salah satu situs jejaring sosial atau sering dikenal juga sebagai situs pertemanan, yang kini popularitasnya jauh melambung mengungguli situs-situs sejenisnya. Di Indonesia sendiri, awalnya situs jejaring sejenis, sempat dipegang kendali oleh friendster. Secara tiba-tiba facebook dalam waktu singkat pun "mampu" menumbangkan popularitas friendster yang kemudian dengan cepat ditinggalkan para penggunanya, entah karena fitur2 yang lebih menarik ataupun sekedar trend setter kalangan netter yang membuat facebook menjadi idola diantara situs jejaring lain. klik disini untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah facebook.

Mungkin topik panas seputar kontroversi "haram" yang dilabelkan pada facebook sudah mulai mereda, dan entah kontribusi dari kontroversi itu atau bukan, para netter pengguna facebook justru semakin "membludak". Hampir tak ada satupun kepala yang ngga ngenal facebook, berbagai profesi, berbagai umur. Mulai dari menggunakannya sebagai penggerak masa, ladang dakwah hingga cuma sekedar ajang mengembangkan "sayap" pergaulan.
Saya sendiri termasuk salah satu pengguna facebook, yang awalnya memang saya niatkan untuk menjalin silaturahmi dengan teman dan orang-orang baru. Namun keraguan muncul, ketika sempat ramai pula mengenai "cap" bahwa facebook adalah produk yahudi dan sebagainya, sebagai orang awam yang [sekali lagi] berusaha agar ke-awam-an saya tidak kemudian menjerumuskan saya kedalam kesalahan, maka saya lagi-lagi mencoba mencari sumber-sumber yang insyaallah mampu memberikan pencerahan tentang facebook dan segala kontroversinya ini. Sebenarnya bukan hanya facebook obyeknya, friendster, twitter, plurk,my space [ouh..saya hampir hafal] dan segala hal lainnya yang sejenis dengan itu pun, akan membuat kita kemudian nyaman untuk kemudian memutuskan "tetap" menggunakannya ataupun "segera" menghentikannya, tentu saja dengan pemahaman insyaallah.
Ok ..tanpa banyak basa-basi lagi [padal uda banyak basa-basinya;)], langsung kita masuk ke "medan" pembahasan mengenai hukum menggunakan facebook [khususnya].

Untuk bisa meng"hukum"i sesuatu, maka para ulama dari hasil penelitian Al Qur’an dan As Sunnah, membuat dua kaedah ushul fiqih yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Hukum asal untuk perkara ibadah adalah terlarang dan tidaklah disyari’atkan sampai Allah dan Rasul-Nya mensyari’atkan.

Artinya, hukum asal setiap perkara ibadah adalah terlarang sampai ada dalil yang mensyariatkannya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibadah adalah sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang memerintahkan atau menganjurkan suatu amalan yang tidak ditunjukkan oleh Al Qur’an dan hadits, maka orang seperti ini berarti telah mengada-ada dalam beragama (bid’ah). Amalan yang dilakukan oleh orang semacam ini pun tertolak karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

2. hukum asal untuk perkara ‘aadat (non ibadah) adalah dibolehkan dan tidak diharamkan sampai Allah dan Rasul-Nya melarangnya.

Artinya, berkebalikan dengan kaidah yang pertama, untuk perkara ‘aadat (non ibadah) seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, dan mu’amalat, hukum asalnya adalah diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Dalil untuk kaedah kedua ini adalah firman Allah Ta’ala,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS. Al Baqarah: 29).

Maksudnya, adalah Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi ini untuk dimanfaatkan. Itu berarti diperbolehkan selama tidak dilarangkan oleh syari’at dan tidak mendatangkan bahaya.

Allah Ta’ala juga berfirman,

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللّهِ الَّتِيَ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالْطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِي لِلَّذِينَ آمَنُواْ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat .” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al A’raaf: 32).

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengingkari siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian, dan semacamnya.
Jadi, jika ada yang menanyakan mengenai hukum makanan “tahu”? Apa hukumnya? Maka jawabannya adalah “tahu” itu halal dan diperbolehkan. Jika ada yang menanyakan lagi mengenai hukum minuman “Coca-cola”? Apa hukumnya? Maka jawabannya juga sama yaitu halal dan diperbolehkan. Begitu pula jika ada yang menanyakan mengenai jual beli laptop? Apa hukumnya? Jawabannya adalah halal dan diperbolehkan. Jadi, untuk perkara non ibadah seperti tadi, hukum asalnya adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, begitu juga daging babi. Begitu pula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena ada dalil yang menunjukkan demikian. Namun asalnya untuk perkara non ibadah adalah halal dan diperbolehkan.
Oleh karena itu, jika merujuk pada 2 kaidah fiqh diaatas, maka hukum asal facebook adalah sama sebagaimana handphone, email, blog, internet, radio, dan alat-alat teknologi lainnya yaitu sama-sama mubah dan diperbolehkan.
Tapi tunggu dulu jangan berhenti sampai disini, masih ada penjelasan selanjutnya mengenai hukum mubah yang barusan aja disematkan kepada si facebook merujuk pada 2 kaidah dasar ushul fiqih diatas. Jadi jangan merasa aman sampai pada tahap ini [duhh bahasanya :)]

Penjelasan mengenai hukum mubah diatas, berhubungan dengan Hukum Sarana sama dengan Hukum Tujuan, nah maksutnya apa lagi nih *sama saya juga nanya,nah mari kita baca sama2 kelanjutannya :)*

Perkara mubah (yang dibolehkan) itu ada 2 macam.
1. Perkara mubah yang dibolehkan dilihat dari dzatnya
2. Perkara mubah yang menjadi wasilah (perantara) kepada sesuatu yang diperintahkan atau sesuatu yang dilarang.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan,
“Perkara mubah dibolehkan dan diizinkan oleh syari’at untuk dilakukan. Namun, perkara mubah itu dapat pula mengantarkan kepada hal-hal yang baik maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang diperintahkan. Perkara mubah terkadang pula mengantarkan pada hal yang jelek, maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang dilarang.Inilah landasan yang harus diketahui setiap muslim bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan (al wasa-il laha hukmul maqhosid).”

Jadi maksud perkataan beliau di atas adalah:
Apabila perkara mubah tersebut mengantarkan pada kebaikan, maka perkara mubah tersebut diperintahkan, baik dengan perintah yang wajib atau pun yang sunnah. Orang yang melakukan mubah seperti ini akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya [subhanallah].
Misalnya : Tidur adalah suatu hal yang mubah. Namun, jika tidur itu bisa membantu dalam melakukan ketaatan pada Allah atau bisa membantu dalam mencari rizki, maka tidur tersebut menjadi mustahab (dianjurkan/disunnahkan) dan akan diberi ganjaran jika diniatkan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah.

Begitu pula jika perkara mubah dapat mengantarkan pada sesuatu yang dilarang, maka hukumnya pun menjadi terlarang, baik dengan larangan haram maupun makruh.Misalnya : Terlarang menjual barang yang sebenarnya mubah namun nantinya akan digunakan untuk maksiat. Seperti menjual anggur untuk dijadikan khomr. Contoh lainnya adalah makan dan minum dari yang thoyib(baik) dan mubah, namun secara berlebihan sampai merusak sistem pencernaan, maka ini sebaiknya ditinggalkan (makruh).

Bersenda gurau[bahasa indonesia] atau guyon[bahasa jawa] juga asalnya adalah mubah. Sebagian ulama mengatakan, “Canda itu bagaikan garam untuk makanan. Jika terlalu banyak tidak enak, terlalu sedikit juga tidak enak.” Jadi, jika guyon tersebut sampai melalaikan dari perkara yang wajib seperti shalat atau mengganggu orang lain, maka guyon seperti ini menjadi terlarang. [astaghfirullohhal adzim].

Oleh karena itu, jika sudah ditetapkan hukum pada tujuan, maka sarana (perantara) menuju tujuan tadi akan memiliki hukum yang sama. Perantara pada sesuatu yang diperintahkan, maka perantara tersebut diperintahkan. Begitu pula perantara pada sesuatu yang dilarang, maka perantara tersebut dilarang pula. Misalnya tujuan tersebut wajib, maka sarana yang mengantarkan kepada yang wajib ini ikut menjadi wajib. [bingung yah ? sama :p], nah contohnya nih ya : Menunaikan shalat lima waktu adalah sebagai tujuan. Dan berjalan ke tempat shalat (masjid) adalah wasilah (perantara). Maka karena tujuan tadi wajib, maka wasilah di sini juga ikut menjadi wajib. Ini berlaku untuk perkara sunnah dan seterusnya. [hmmm...waduh saya ko ga ngeh ya bagian ini, bukannya berjalan ke masjid itu hanya sunnah, nah kalo wajib, berarti dosa kalo gajalan kaki,,,waduhh kok malah debat sendiri sayahT_T ]... hmmm...ada yg bs menjelaskan lagi kah ?[duhh ketauan bisanya kopas ajah :)]

well, cukup dengan sedikit kebingungan saya, moga kebingungan ini tidak diamini sama pembaca yang lain yah [duhh berasa dibaca oleh seluruh rakyat indonesia nih :), amin]. Kembali kita lanjutkan...

Jadi intinya, hukum facebook adalah tergantung pemanfaatannya[sekali lagi karena dalam hal ini objek kita adalah facebook, tetapi aspek pemanfaatan ini bisa digunakan secara general,artinya segala hal tergantung pemanfaatannya]. Kalau pemanfaatannya adalah untuk perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat, maka facebook pun bernilai sia-sia dan hanya membuang-buang waktu. Begitu pula jika facebook digunakan untuk perkara yang haram, maka hukumnya pun menjadi haram. Hal ini semua termasuk dalam kaedah “al wasa-il laha hukmul maqhosid (hukum sarana sama dengan hukum tujuan). Nah kemudian ternyata kaedah ini pun bisa diturunkan (diderivasi)menjadi beberapa kaidah lagi, yaitu:

1. Maa laa yatimmul wajibu illah bihi fa huwa wajib (Suatu yang wajib yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)

2. Maa laa yatimmul masnun illah bihi fa huwa masnun (Suatu yang sunnah yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)

3. Maa yatawaqqoful haromu ‘alaihi fa huwa haromun (Suatu yang bisa menyebabkan terjerumus pada yang haram, maka sarana menuju yang haram tersebut menjadi haram)

4. Wasail makruh makruhatun (Perantara kepada perkara yang makruh juga dinilah makruh)

Dari keempat kaidah turunan diatas, maka kasus facebook ini bisa kita pecahkan [bahasanya coba:)]
dengan melihat kaidah nomer 3,yang intinya [lagi-lagi] jika facebook digunakan untuk yang haram dan sia-sia, maka facebook menjadi haram dan terlarang.

Hal yang haram itu seperti apa, misal: menggunakan facebook untuk melakukan hubungan gelap di luar nikah di dunia maya. Padahal lawan jenis yang diajak berhubungan bukanlah mahram dan bukan istri. Sungguh, banyak terjadi perselingkuhan karena kasus semacam ini. Jika memang facebook banyak digunakan untuk tujuan-tujuan seperti ini, maka sungguh kami katakan, “Hukum facebook sebagaimana hukum pemanfaatannya. Kalau dimanfaatkan untuk yang haram, maka facebook pun menjadi haram.”

Dilain sisi ketika kita melihat bagaimana penggunaan waktu kita terkait dengan facebook, maka akan kita jumpai banyaknya kesia-siaan disana [astaghfirullohaladzim, duhh Allah mohon petunjukmu].

Kebanyakan orang [termasuk saya] betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Terkait dengan waktu, nasehat ulama berikut insyaallah mampu menggugah kita kembali sadar tentang makna waktu dan hidup.

Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,
“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”

Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas,
“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.


Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu,

“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109).

Nauzubillahi min dzalik, mudah-mudahan kita tidak tergolong kepada golongan yang menyia2kan waktu,amin.

Nah Selanjutnya, ketika kemudian kita tidak ingin bahwa pemanfaatan facebook kita justru menghantarkan kita kepada sesuatu yang dimurkai Allah, maka solusi atas itu adalah [tentu saja] Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ“

Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Subhanallah, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 1o bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh akan sangat bermanfaat.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dalam hal-hal yang bermanfaat.
Aminn ya robbal alamin...

Banyak hal yang insyaallah telah kita dapatkan dari penjelasan diatas, selanjutnya adalah kembali kepada diri kita, untuk kemudian mengamalkan apa yang telah kita ketahui, karena insyaallah ibadah atau amal apapun yang kita lakukan dengan pemahaman akan membawa azzam (tekad) yang lebih kuat dalam pelaksanaannya.

materi diambil dari sini

~karena sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat pada orang lain~


lanjutin yuk...