[Tentang] Ukuran [Standard] Kertas Foto

Beberapa hari ini lumayan setrees edit megedit foto buat apply ke resident card. Demi saving 700 yen masuk mesin foto :D, jadilah saya nekat maenan photo editing *haalahh padal cuma ulak alik size aja ding :D. Tapi ya maklum lah,kalo nuwbie berani2 maenan software photo editing ya gini jadinya. Belum lagi kegagalan mertahanin resolusi foto yang tinggi hihi heeebooh deh ejek2an sama si ayah sama kecanggihan masing2 software pilihan kita :D... 

Daaan setelah proses panjang yg melelahkan *lebay :D..berhasil jg edit pas photo 3x4 di kertas foto 4R (kalo di jepang disebutnya hagaki size / postcard size)...cihuyy lumayan ngga harus ngeredhoin 700 yen. cukup 35 yen aja kali beberapa sih hihi gara2 salah set resolusi jadinya burem sumerem :p. Berikut ukuran kertas foto standard yang ngebantu banget. Jadi ke cetak foto tinggal cetak deeehhh.. Selamat mencoba.
2R = 6 x 9 cm
3R = 8,9 x 12,7 cm
4R = 10,2 x 15,2 cm
5R = 12,7 x 17,8 cm
6R = 15,2 x 20,3 cm
8R = 20,3 x 25,3 cm
10R = 25,4 x 40,5 cm
12R = 30,5 x 40,5 cm
lanjutin yuk...

[tentang] site untuk convert file

Ada yang lagi bingung gimana ngedit pdf file karena gapunya pdf editor *ngacung :), ada yang lagi stress gabisa convert audio file, ada yang lagi mumet gabisa convert video file, ada yang manyun karena gapunya uang ,ups yang ini nggak ding. Saya punya solusinya *halaah :p.
Jadi berawal dari googling [nggak jelas], alhamdulillah nemu site yang m4NT4p 4b!5 *mulai ber-alay, gimana enggak, dia bisa ngonvert segala jenis file sampai archive file pun bisa ck,,ck,,ck, dan yang paling handal dari semuanya adalah ini free alias gratiiss, hemat bebbeb, hematt :p,,ngga perlu purchase, ngga perlu download, ngga perlu ke tetangga dulu *lhoh.
Ahh dari sekian obrolan ngga jelas ini, intinya sile klik link ini, dan abrakadabra *tolong dibantu ya ya ;p http://www.convertfiles.com/.
Diakhir posting bermanfaat dengan kata2 ngga manfaat ini :p, marilah kita tutup dengan terima kasih tak hingga buat yang uda bikin site ini, rrgghh kapan dengan ilmu sayah[yang cetek ini] bisa bikin sesuatu yang manfaat buat banyak orangg *jambak2 rambut dan tak lupa berdoa semoga site ini tetap hidup sampai nanti sampai mati *nyanyi2, aamiin :)


ps : ngga usa ngeklik lanjutin yaa,,ini udah ujung, kalo mau dilanjutin silahkan hubungi email pribadi tetangga sayah :p
lanjutin yuk...

[tentang] japanese slang 1 - do wasure 

Do wasure (ど忘れ)
artinya benar2 lupa (completely forget)
contoh : 今日会議だった,ど忘れてた (kyou kaigi datta, do wasureteta)
Hari ini ada meeting, saya bener2 lupa. lanjutin yuk...

[tentang] Beberapa istilah kehamilan [dalam] bahasa jepang

Bagi seorang wanita, diberikan anugerah oleh Allah SWT untuk bisa merasakan kehamilan adalah sesuatu yang membahagiakan. Eits, tapi tunggu dulu, hmmm..bisa jadi agak stressfull juga kalo kita berada jauh dari orang tua, dan mengalami kesulitan komunikasi. Yup, saya curhat boleh kan ya.., presiden kita aja hobi curhat,,masa saya ngga boleh,,weiittsss mulai kemana2 yaaa...:p.
Buat mom-soon-to-be yang kebetulan harus bisa "survive" dalam keadaan keterbatasan komunikasi [bahasa jepang], semoga istilah-istilah dibawah ini bisa sedikit mencerahkan, bermanfaat, dan membuat para moms-soon-to-be ngga terlalu stress kalo musti ke dokter-kandungan-yang-ngga-bisa-berbahasa-inggris sendirian yaa... aammin. Happy pregnancy all moms-to-be :), barakallah.

* Diambil dari berbagai sumber, silahkan jika mau menambahkan maupun mengkoreksi :)
lanjutin yuk...

[tentang] Keutamaan 10 Hari [Pertama] Bulan Dzulhijjah

Dari Ibnu Abbas radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Tidak ada hari-hari yang amal shaleh didalamnya lebih Allah cintai kecuali pada hari ini, yaitu: sepuluh hari bulan Dzulhijjah, mereka berkata: “Apakah jihad fisabilillah tidak lebih utama dari itu ?”, beliau bersabda: “Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwanya dan hartanya dan tidak ada yang kembali satupun (Riwayat Bukhari)
Para ulama mengatakan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah diistimewakan karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; seperti shalat, shaum, shadaqah dan haji, tidak ada waktu selainnya seperti itu. Secara umum semua bentuk ibadah dan ketaatan, masuk dalam katagori amal shaleh yang disebutkan dalam hadits di atas. Namun ada beberapa amalan yang memiliki perintah khusus pada hari-hari yang mulia ini, diantaranya;

1. Takbir, tahlil dan tahmid

Disunnahkan banyak membaca takbir, tahlil dan tahmid pada hari-hari ini, yaitu dengan membaca Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu, Wallahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.
Takbir pada hari-hari ini terbagi menjadi dua bagian;

a. Takbir Muthlaq,
artinya bebas, dibaca kapan saja dan dimana saja, termasuk di jalan-jalan dan di pasar-pasar. Waktunya dimulai sejak hari pertama bulan Dzulhijjah hingga imam mulai melakukan shalat Idul Adha, adapula yang mengatakan hingga akhir waktu Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Rasululllah saw bersabda, "Tidak ada hari yang paling mulia di sisi Allah dan
paling Allah cintai amal saleh di dalamnya kecuali pada hari-hari
sepuluh ini, maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir dan
tahmid."
(HR. Bukhari)
Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiallahu'anhuma keluar ke pasar seraya bertakbir lalu orang-orang mengikutinya (HR. Bukhari).

b. Takbir Muqayyad,
artinya takbir yang terbatas, dilakukan setelah melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Waktunya sejak waktu Fajar hari Arafah (tanggal sembilan Dzulhijjah, hinga waktu Ashar pada akhir hari tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah). Hal ini dinyatakan dalam riwayat shahih dari para shahabat, seperti Jabir, Ibnu Mas'ud, dll.

2. Puasa

Puasa Arafah, adalah puasa tanggal sembilan Dzulhijjah. Hukumnya sunnah mu'akkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji. Inilah yang yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam katakan.
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah menjadi penghapus (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim).

Adapun bagi jamaah haji justeruyang dianjurkan adalah tidak berpuasa, karena saat itu mereka membutuhkan kekuatan fisik agar dapat berkonsentrasi ibadah, berdoa dan berzikir. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat melakukan wukuf tidak berpuasa.


Selain puasa Arafah tanggal sembilan, berpuasa sejak tanggal satu Dzulhijjah juga dibenarkan dengan niat bahwa itu adalah hari-hari yang amal saleh di dalamnya sangat Allah cintai, dan puasa merupakan amal saleh yang agung. Meskipun perlu dicatat, bahwa yang ada perintah khususnya adalah puasa Arafah, yaitu pada tanggal sembilan.

3. Berkurban

Berkurban adalah ibadah kepada Allah dengan menyembelih seekor kambing atau sepertujuh onta atau sapi pada hari Idul Adha dan tiga hari tasyrik (tgl 10-13 Dzulhijjah). Hukumnya sunnah mu'akkadah menurut jumhur ulama, bahkan sebagian ulama seperti Abu Hanifah dan salah satu pendapat Imam Ahmad menyatakan wajib. Ibadah kurban bukan kewajiban sekali seumur hidup, tetapi sunnah yang dianjurkan setiap tahun jika dirinya mampu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selama di Madinah, selalu berkurban setiap tahunnya.

Hewan yang disembelih disyaratkan hewan yang sehat, tidak memiliki cacat yang berat, serta memenuhi standar umur yang dibolehkan. Sapi minimal berumur dua tahun, kambing biasa minimal berumur setahun, dan domba minimal berumur setengah tahun. Namun yang paling utama adalah berkurban dengan hewan yang paling gemuk dan bersih dari cacat, serta jika kambing, dia bertanduk, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkurban dengan hewan dengan ciri seperti itu. Urutan keutamaan hewan
yang dikurbankan adalah; Onta, lalu sapi, lalu kambing. Sedangkan kambing yang lebih utama adalah jenis domba.

[tentang] Patungan beberapa orang untuk membeli satu ekor kambing untuk kurban tidak ada syariatnya. Satu ekor kambing hanya berlaku untuk kurban satu orang, sedangkan satu ekor onta atau sapi dapat berlaku untuk tujuh orang. Sunnahnya adalah orang yang berkurban dia yang langsung menyembelih hewan kurbannya sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam langsung menyembelih hewan kurbannya (Muttafaq alaih), namun bisa juga hal tersebut diwakilkan. Lebih utama jika orang yang berkurban menyaksikan penyembelihannya.
Saat menyembelih diwajibkan membaca basmalah, lebih lengkap jika membaca Bismillah wallahu akbar, allahumma haadza minka wa laka (HR. Tirmizi).

Daging kurban boleh dimakan sebagiannya, dan sebagiannya diberikan kepada orang lain (QS. Al-Haj: 26-37) dan sebagiannya boleh disimpan (HR. Bukhri dan Muslim). Karena itu, salafushalih menganjurkan daging qurban dibagi menjadi tiga bagin, sepertiga untuk dimakan bersama-sama pada hari itu, sepertiga untuk dibagikan kepada orang lain, dan sepertiga lagi untuk disimpan.

Daging qurban tidak harus diberikan kepada fakir miskin, dapat juga diberikan kepada orang yang mampu, namun pemberian kepada fakir miskin akan lebih besar manfaatnya. Bahkan boleh juga memberi bagian hewan kurban untuk orang kafir selama dia tidak memusuhi kaum muslimin (Fatawa Syekh Ibnu Utsaimin, 2/663)

Tidak boleh ada bagian dari hewan kurban yang dijual, atau dijadikan upah bagi orang yang bekerja untuk proses pemotongan tersebut. Adapun jika bagian kurban tersebut telah diberikan kepada seseorang, kemudian orang yang menerimanya itu menjualnya, hal itu tidak apa-apa. Begitu juga sebagian ulama membolehkan, misalnya kulitnya, dijual dan hasil penjualannya disadaqahkan.

Jika sudah masuk tanggal satu Dzulhijjah, orang yang sudah niat melakukan kurban dilarang memotong rambut dan kukunya hingga kurban disembelih. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim, Nabi shallallahu alaih wa sallam bersada, "Jika telah masuk hari sepuluh (bulan Dzul Hijjah) dan salah seorang diantara kalian ingin berkorban, maka hendaklah dia tidak mencabut rambutnya dan (memotong) kukunya" (Riwayat Ahmad dan Muslim). Namun, jika hal itupun dia lakukan, cukup dia mohon ampun atas pelanggaran yang dia lakukan, tidak ada konsekwensi apa-apa, dan kurbannya tetap sah.

Menjadikan kurban untuk seseorang yang sudah wafat, umumnya dibolehkan para ulama dan pahalanya sampai insya Allah, karena kurban dianggap sebagai ibadah maaliyah (ibadah harta) yang umumnya dapat dihadiahkan kepada orang yang sudah wafat, seperti halnya sadaqah. Akan tetapi yang lebih dekat kepada petunjuk dan contoh perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa hal itu tidak dilakukan. Tidak ada riwayat, misalnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkurban untuk isterinya Khadijah yang sudah wafat, padahal beliau sangat mencintainya, atau kepada pamannya, Hamzah yang sangat beliau hormati. Yang beliau lakukan ketika menyembelih kurban adalah meniatkan untuk dirinya dan keluarganya.

Kalangan ulama dalam mazhab Hanafi, dan sebagian mazhab Hanbali, serta beberapa ulama lainnya membolehkan berkurban sekaligus dengan niat aqiqah. Karena tujuan keduanya adalah beribadah kepada Allah dengan menyembelih hewan. Namun jika seseorang sudah dewasa, dan ketika kecil orang tuanya belum melakukan aqiqah untuk dirinya, dia tidak perlu melakukan aqiqah untuk dirinya, cukup baginya berkurban saja.

Wallahua'lam... semoga
kita selalu mendapat taufiq dari Allah agar dapat memanfaatkan
waktu-waktu mulia dengan amal saleh dan kebaikan. Amin.

Akhukum, Abdullah Haidir. Riyadh , akhir Dzulqaidah 1430H.

lanjutin yuk...

[tentang] Bersyukur

Saya nggak ngerti ketika tiba-tiba saya sudah sesenggukan sambil srat srot nggak jelas. Terfikir untuk kemudian tertawa lebar, tapi kok jadi ngerasanya aneh, alasannya apaaa :(, ada apa dengan cintaa...haisshh.. ada apa dengan saya?????


Hmm baca intronya aja uda ketauan kalo posting kali ini adalah [lagi2] posting curhatan *tepok jidat*. Hari ini suami berangkat buat ikutan conference di seberang pulau. Dan tiba-tiba email yang selama ini membuat bibir saya melebar menyempit, hidung saya kembang kempis, berubah membuat bibir saya merapat, hidung mampat dan mata saya sepat[dipas-pasin:p]. Yappari, saya mah nigate sama yang berbau2 struggling. Begitu nerima email itu saya langsung mlipir dan nggak ada keinginan sama sekali buat offense kek, ngeyel dikit kek sama pengirimnya. Dan dengan lebaynya saya [spontanious] ngirim sms ke suami tentang derita batin saya haaalllaahhh :p. Sesaat setelah sms saya kirim, saya baru sadar dan menyesal. Duhhh,,,kenapa saya malah nambahin pikiran suami. Padahal saya tahu, suami masih di ruang conference, belum lagi kembali ke hotel buat sekedar meluruskan punggung atau menyegarkan badan setelah seharian beraktifitas, belum lagi persiapan untuk presentasinya esok hari, siapa tau juga suami belum makan, duh betapa letihnya.

Saya nyesel, saya yang seharusnya bisa menjadi pengobat letihnya justru memperparahnya. Mana keteguhan dan kesabaran ummu sulaim yang dulu dengan percaya dirinya bakal mampu saya teladani ketika menjadi seorang istri....duhh,,,maluuuuu. Bahkan untuk hal sekecil email-yang-bukan-eksplisit-merupakan-penolakan-tapi-saya-menganggapnya-begitu saja saya udah "ngadu" ke suami yang kondisinya mungkin tidak lebih baik dari kondisi saya saat ini. Ya Allah, faghfirlii.....

Nggak lama, bee-chan [begitu saya jg manggil suami, hehe ambigu yaa ^^] nelfon dan dengan panjang lebar kali tinggi menenangkan saya, seketika keluar dari ruang confrence sambil berjalan menuju hotel yang ternyata lumayan jauh juga *benturin kepala ketembok :(*. ketenangannya, kedewasaanya, kesabarannya, kata-katanya, cintanya, ,duhhh gusti...semakin membuat tangisan saya mengeras, yang membuat nada cemas pada suaranya semakin menjelas. Saya telah lupa email yang memupuskan satu cita-cita saya, cita-cita kami. Berganti syukur, atas nikmat-nikmat lain yang seharusnya mampu membendung air mata saya. Suami yang subhanallah, nikmat kesehatan, keluarga yang utuh, nikmat bahwa Allah mencintai saya, mencintai kami dengan keinginanNYA untuk "melihat" kami terus bersimpuh, memohon dan berdoa kepadaNYA. Ya Allah maafkan saya,,,,,

rabbi auzini an askura nimatakal lati anamta alayya wa ala walidayya wa an amala salihan tardahu wa adhilni birahmatika fi ibadikas salihin.

Kesempatan itu bisa datang dan pergi, kenyataan itu bisa sesuai mimpi bisa justru menjauhi imaji, semuanya hanya masalah waktu, bagaimana kita mengambil ibrah dan bagaiman kita mensyukuri "rahasia" dibaliknya. Salam superrr :p
lanjutin yuk...

[tentang] Mengunjungi Rumah Sakit di Jepang

Ketika untuk pertama kalinya saya [iseng] maen-maen ke rumah sakit, dengan kemampuan bahasa jepang yang memprihatinkan, dan kemampuan bahasa tubuh yang ke-pede-an^^.


Karena terdorong ribuan cinta suami[lebay.com] yang uda belain nggak ngampus ,cuma buat nemenin saya periksa ke rumah sakit, saya pun dengan mau nggak mau [tapi hati senang] melenggang ke rumah sakit [deket apa-to]. Huwaa, check kehamilan nih ceritanya,,,hadahh jangan girang dulu :p..check kesehatan kok. Jadi sebelum berangkat ke sini saya didiagnosa dokter kena Hyperthyroid dan disuplai obat untuk penyembuhannya. Sebenernya setiap bulan saya musti check darah buat tau kondisinya membaik, memburuk, atau tetap. Tetapi karena kondisinya begitu dateng ke sini, saya dan suami "ditempatkan" jauh dari kota maka saya pun [dengan gembira] menggunakannya sebagai alesan buat nggak check darah dulu.
Nah, sekarang saya nggak ada alesan lagi, selain ternyata muncul keluhan2 baru yang bikin badan saya juga kurang nyaman. Apalagi rasa bersalah kalo suami uda nggak ngampus cuma belain mau nganter ke rumah sakit, maka pergilah saya. Alhamdulillahnya rumah sakitnya deket sama rumah, sekitar 10 menit nyampailah kita di rumah sakit. Dan begitu masuk, kami langsung berpandangan dan tersenyum, memandangi segala macam huruf kanji yang betebaran tidak manusiawi^^.
Saya : "Mas, pernah kerumah sakit?"*sambil duduk dibangku tunggu dan jelalatan nyari tulisan yang kali kali readable^^*.
suami : "pernah, tapi jenguk temen aja". *senyum*
saya : *gubrakkk*.

Dan karena sama2 belum pernah tahu bagaimana proses periksa di rumah sakit, kamipun berdua khusuk memperhatikan sekitar. Didekat pintu masuk ada mesin seperti atm, yang bertuliskan masukkan kartu anda *ngarang^^*, yah karena nggak ada kartu apapun, maka saya pun [atas dorongan suami] berinisiatif ke meja resepsionis,
Saya : "Konnichiha, sumimasen, hajimete kitandesukedo, dou sureba ii deshouka". [selamat siang, maaf ini pertama kalinya saya datang kesini, baiknya gimana ya?]
Resepsionis : blukutuk blukutuk bla bla * yang artinya: oh silahkan isi form di meja sebelah kanan kemudian bawa kesini yaaa...* ^^.

Mari kita skip proses heboh pengisian form [yang isinya kanji semua] dan langsung menuju ke proses selanjutnya yang ternyata tetep heboh juga :D. Setelah diminta memberikan kartu asuransi kesehatan dll, akhirnya saya dapat kartu berikut, dan nomor tunggu, kemudian dipersilahkan nunggu didepan ruang 内科(naika), [penyakit dalam].

Ketika proses menunggu karena baru pertama kali, maka sang perawat nyodorin ke saya termometer yang tentu saja buat ngukur suhu badan^^, dan selembar form [yang masih tetep isinya kanji semua] buat diisi, yang didalamnya ada pertanyaan2 tentang kondisi badan kita, symphtoms yang kita rasa, penyakit yang kita derita, obat yang mungkin bikin kita alergi dll. Dan karena nggak bisa nulis kanji dengan polosnya saya nyerahin lagi form tadi dalam keadaan terisi, kolom suhu badannya saja :D. Dan subhanallah, para perawat cantik ini sangat ramah, karena kemudian ngebantuin saya ngisi form sesuai dengan apa yg saya sampaikan.

Di dalam, ketika melihat saya, pertama kali yang ditanyakan dokter adalah, "apakah anda berjenis manusia???" halaahh,, bukan. Sensei menanyakan "kamu bisa bahasa jepang??", dan dengan polos saya cuma meringis sambil memberikan syarat tangan membentuk simbol sedikit sambil bilang "chotto dake desu" [bisa sedikit], dan sang dokter pun mulai menarik nafas panjanggg^^. Selanjutnya mari kita skip lagi pembicaraan saya dan dokter , dan menutup lembar gelap betapa desperatenya dokter berbicara dengan saya, dan betapa innocentnya saya menanggapinya^^. Oh ya FYI, dokter di jepang jd disebut sensei. Dan hasilnya saya diminta untuk 採血検査(saiketsukensa)[check darah], sedang keluhan yang lain ternyata saya musti ke bagian 整形外科(seikeigeka)[orthopedic] buat checknya karena tidak berhubungan dengan penyakit dalam. Tapi karena bagian orthopedic cuma buka 午前(gozen)[morning, a.m], saya pun jadinya cuma check darah.

Saat check darah, hehe alatnya bagus,,ngga ada tuh suntikan yang jarum ditusuk trus disedot darahnya, jadi begitu jarum dimasukkan,,otomatis darahnya tertarik keluar, jadi gapake suntikan manual gitu , omoshirokatta^^[ndeso.com]. Sambil ngambil darah, 2 orang suster yang mendampingi ngajakin saya ngobrol juga,,,fuhh fuhfuuh *ngelap keringat^^*. Dari pembicaraan basi basi sampai akhirnya membicarakan tentang islam, karena subhanallah salah satu dari keduanya sangat mengerti tentang islam, maksudnya tentang bagaimana berpakaian wanita muslim, tentang sekarang kami sedang 断食(danjiki) [puasa] ramadhan, dan dengan pembicaraan kami, menambah pengetahuan beliau2 bahwa muslimah ternyata tidak hanya menutupi aurat dengan pakaian serba hitam dan menyeramkan[seperti yang mereka lihat di tv], tetapi bisa juga terlihat menarik dalam balutan warna2 lain. Saking interestnya 2 perawat ini sampai heboh sekali dan saya jadi tertahan agak lama di dalam, tapi alhamdulillah meskipun dengan bahasa jepang yang terbata2, saya sangat bersyukur atas sedikit kesempatan yang Allah berikan untuk membahas tentang islam bersama para pengambil darah saya ini :p.

Sampai diluar suami langsung nanya nggak ada apa2 kan kok heboh sekali sepertinya didalam, dan bersyukur juga karena kehebohan itu bukan kehebohan yang menghawatirkan[seperti yang biasa sang istri lakukan^^], tetapi insyaAllah kehebohan yang menggembirakan^^. Dan Kepergian kami ke rumah sakit hari ini ditutup dengan ucapan "odaijini" [semoga cepat sembuh] hehe ngarang,,ya begitulah, aminn.

Alhamdulillah misi ke rumah sakit hari ini accomplishdeshita^^.

lanjutin yuk...